Kamis, 10 Oktober 2019

#SIP Aristektur Komputer dan Sistem Kognisi Manusia

Edit Posted by with No comments

Aristektur Komputer dan Sistem Kognisi Manusia



1.      Uraikan detail arsitektur komputer dan sistem kognisi manusia secara terpisah

Arsitektur komputer
Menurut Suryadi (1994) arsitektur komputer adalah desain komputer yang meliputi set instruksi, komponen hardware, dan organisasi atau susunan sistemnya.
Syafrizal (2005) menyatakan bahwa arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer.
Menurut Alfatta (2007) arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.
Arsitektur komputer (Syani, 2012) adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya).
Sedangkan menurut Sora (2014) mengatakan bahwa arsitektur komputer adalah dapat dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus sebagai suatu seni mengenai cara interkoneksi antara berbagai komponen perangkat keras atau hardware untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang dapat memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan juga target biayanya.
Berdasarkan uraian diatas, arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian hardware yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah arsitektur von Neumann, CISC, RISC, blue Gene, dll. Arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponenkomponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya

            Sistem kognisi manusia
Dewanto  (2007) menyatakan bahwa kognisi manusia adalah suatu kegiatan fikiran, saat seseorang sadar akan objek suatu pemikiran atau persepsi.
Menurut Wade dan Tavris (2008) sistem kognisi manusia adalah hal yang berlangsung di pikiran seseorang. Bagaimana seseorang berpikir, mengingat, memahami bahasa, memecahkan masalah, menjelaskan berbagai pengalaman, memperoleh sejumlah standar moral, dan membentuk keyakinan.
Sedangkan menurut Abdulkarim (2008) struktur kognitif adalah keseluruhan pengetahuan yang dapat dijadikan landasan untuk memahami dan manfsirkan dunia dan kejadian-kejadian. Sedangkan manusia (Abdulkarim, 2005), secara kodrati merupakan makhluk monodualistis, artinya selain sebagai makhluk individu, manusia juga berperan sebagai makhluk sosial. Dari definisi diatas, dapat dikatakan bahwa struktur kognitif manusia adalah keseluruhan pengetahuan dari makhluk monodualistis untuk memahami apa yang terjadi di dunia ini.
Sarwono (dalam Pasya, 2017) kognisi bagian/elemen dari jiwa manusia yang mengolah informasi, pengetahuan, pengalaman, dorongan, perasaan, dan sebagainya, baik yang datang dari luar maupun dari dalam diri sendiri sehingga terjadi simpulan-simpulan yang selanjutnya menghasilkan perilaku
Menurut Paivio (dalam Mariana, Zulkifli dan Sari, 2011) sistem kognitif manusia terdiri dari dua sub sistem: sistem verbal dan sistem gambar (visual). Kata dan kalimat biasanya hanya diproses dalam sistem verbal (kecuali untuk materi yang bersifat konkrit), sedangkan gambar diproses melalui sistem gambar maupun sistem verbal
Berdasarkan uraian diatas, kognisi merupakan kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagi kecerdasan atau inteligensi. Bidang ilmu yang mempelajari kognisi beragam, di antaranya adalah psikologi, filsafat, komunikasi,  neorosains, serta kecerdasan buatan.
Kognisi manusia adalah unsur yang saling berhubungan antara satu sama lain yang saling berakomodir atau saling melengkapi antara fungsi-fungsi, skema. Seperti bagian otak yang mengakomodir unsur bagian-bagian tubuh yang menjadikan suatu sistem yang kompleks.

2.      Jelaskan sesuai pemahaman anda apa keterkaitan arsitektur computer 
dan sistem kognisi manusia
Komputer dan kognisi memiliki persamaan dalam hal memproses informasi. Jika dikaitkan dengan arsitektur komputer yang memiliki pengertian sebagai konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer, maka kognisi manusialah yang turut berperan penting dalam pembuatannya.
Manusia yang menciptakan komputer dengan sistem yang menyerupai kognisi manusia dengan maksud mempermudah manusia dalam pekerjaannya. Karena manusia memiliki otak yang melakukan proses memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan, berbahasa yang disebut sebagai kognisi. Hal ini juga behubungan dengan kognitif manusia dalam mengingat informasi.

DAFTAR PUSTAKA


Abdulkarim, A. (2005). Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta: Grafindo Media Pratama.

Abdulkarim, A. (2008). Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta: Grafindo Media Pratama.

Alfatta, H. (2007). Analisis dan Perancangan Informasi. Yogyakarta: Andi Offset

Dewanto, Dr.George. Dkk. 2007. Panduan Praktis Diagnosis dan Tata Laksana Penyakit Saraf. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Mariana, M., Zulkifli, Z., & Sari, E. (2011). Peningkatan keterampilan berpikir kritis sebagai pembentuk karakter calon guru biologi pada 3 varian multimedia yang berbeda. In Prosiding Seminar Biologi. 8, 1

Pasya, G. (2017). Penanganan konflik lingkungan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Syani, M. (2012).  Arsitektur komputer. Diakses pada 4 Oktober 2019, dari http://www.academia.edu/6504965/Pengertian_dan_Tujuan_ARSITEKTUR_KOMPUTER.

Syafrizal, M. (2005). Pengantar jaringan komputer. Yogyakarta: Andi Offset.

Sora. (2014). Pengertian Arsitektur Komputer Secara Lebih Jelas. Diakses pada 4 Oktober 2019, dari http://www.pengertianku.net/2014/12/pengertian-arsitektur-komputer-secara-lebih-jelas.html

Wade, C. & Tavris, C. (2008). Psikologi jilid 1, edisi 9. Jakarta: Erlangga.



#SIP Sistem Informasi Psikologi

Edit Posted by with No comments


Sistem Informasi Psikologi



1.      Pengertian sistem
Marimin, Tanjung dan Prabowo (2006) mengemukakan bahwa sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks.
Menurut Gaol (2008) sistem adalah hubungan satu unit dengan unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Jogiyanto (dalam Yakub, 2012) terdapat dua kelompok pendekatan sistem di dalam mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan pada prosedur dan pendekatan pada komponen/elemen.
Sedangkan Antonio dan Safriadi (2012) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Sistem menurut Indrajit (dalam Hutahean, 2014) mengemukakan bahwa sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
Pernyataan tersebut juga sejalan dengan pendapat Sitohang (2018) sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedurnya yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Berdasarkan uraian diatas, sistem adalah komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.

2.      Pengertian informasi
Sutanta (2004) menyatakan bahwa informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang. Untuk memperoleh informasi, diperlukan adanya data yang akan diolah dan unit pengolah
Menurut Amsyah (2005) informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, dimanipulasi, sesuai dengan keperluan tertentu.
Pernyataan tersebut juga sejalan dengan pendapat Kusrini & Koniyo (2007) bahwa  informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.
Sedangkan menurut Hutahaean (2014) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penrimanya. Sedangkan menurut Gordan B. Davis (dalam Hutahaean, 2014) informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan dating.
Sitohang (2018) informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk  yang  lebih  berguna bagi  yang  menerima.
Berdasarkan uraian diatas, informasi adalah hasil pengolahan data yang diolah dengan cara tertentu lalu diinterpretasikan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

3.      Pengertian psikologi
Menurut Muhibbinsyah (2001) psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan dan lain sebagainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
Wilhem Wundt (dalam Effendi, 2006) menyatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari atau menyelidiki pengalaman yang timbul dalam diri manusia, seperti pengalaman pengindraan, merasakan sesuatu, befikir, berkehendak, dan bukan memepelajari pengalaman yang di luar diri manusia, karena pengalaman yang demikian menjadi objek kajian ilmu pengetahuanalam.
Pernyataan tersebut juga sejalan dengan pendapat psikologi menurut Wade & Travis (2007) psikologi adalah disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku & berbagai proses mental serta bagaimana perilaku & berbagai proses mental itu dipengaruhi oleh kondisi mental organisme & dari lingkungan eksternal.
Basuki (2008), bahwa psikologi itu adalah ilmu pengetahuan ilmiah yang mempelajari perilaku, sebagai menifestasi dari kesadaran proses mental, aktivitas motorik, kognitif, & emosional. Sedangkan menurut King (2014) psikologi adalah kajian ilmiah mengenai perilaku dan proses-proses mental.
Berdasarkan uraian diatas, psikologi adalah lmu yang mempelajari perilaku manusia baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat secara langsung.


4.      Pengertian sistem informasi psikologi
Sistem informasi psikologi adalah suatu sistem atau tata cara yang merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data mengenai perilaku terlihat maupun tidak terlihat secara langsung serta proses mental yang terjadi pada manusia sehingga data tersebut dapat diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu seperti tujuan penelitian.
Contoh nyata dari pengaplikasian SIP dalam kehidupan adalah penggunaan teknologi dalam pengambilan data tes psikologi, dalam hal ini umumnya komputer (komputerisasi alat tes psikologi)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Fatta, H. (2007). Analisis & perancangan sistem informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan & organisasi modern. Yogyakarta: C. V ANDI OFFSET

Amsyah, Z. (2005). Manajemen sistem informasi. Jakarta: Gramedia pustaka utama

Antonio, H., & Safriadi, N. (2012). Rancang bangun sistem informasi administrasi informatika (SI-ADIF). Jurnal of ELKHA. 4 (2), 12-15

Basuki, H. (2008). Psikologi Umum Seri Diklat Kuliah. Jakarta; Universitas         Gunadarma.

Carole Wade & Carol. (2007). Tavris psikologi edisi kesembilan jilid 1. Jakarta: Erlangga

Effendi, H. L. M. (2006). Psikologidakwah. Jakarta: Kencana.

Gaol, J.L. (2008). Sistem informasi manajemen. Jakarta : PT Gramedia

Hutahaean, J. (2014). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: DEEPUBLISH

King, L. A. (2014). Psikologi umum sebuah pandangan apresiatif. Jakarta: Salemba Humanika.

Kusrini, S., & Koniyo, A. (2007). Tuntutan praktis membangun sistem informasi akutansi dengan visual basic dan Microsoft SQL server. Yogyakarta: C.V ANDI

Marimin., Tanjung, H., & Prabowo, H. (2006). Sistem informasi manajemen sumber daya manusia. Bogor: Grasindo

Muhibbinsyah. (2001). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sitohang, T. H. (2018). Sistem informasi pengagendaan surat berbasis web pada pengadilan tinggi Medan. Journal of informatic pelita nusantara. 3 (1), 6-9

Suryadi, HS. (1994). Pengantar arsitektur computer (Seri diktat). Jakarta: Gunadarma

Sutanta Edhy. (2004). Sistem basis data. Yogyakarta: GRAHA ILMU

Yakub. (2012). Pengantar sistem informasi. Yogyakarta: GRAHA ILMU.