Pengertian ilmu alamiah dasar
Definisi menurut Maskoeri Jasin menjelaskan bahwa Ilmu
Alamiah adalah kegiatan untuk mengkaji dan mencari penemuan atau percobaan
tentang keadaan alam dan gejala-gejala di muka bumi dan alam semesta yang
nantinya bisa menghasilkan suatu konsep dan prinsip, yang dapat mendorong
manusia untuk melakukan kegiatan tersebut berulang-ulang, dan Ilmu Alamiah
Dasar pun terbentuk untuk mengkaji konsep-konsep dasar dan prinsip-prinsip dari
Ilmu Alamiah tersebut. Penjelasan dari Maskoeri Jasin cukup menjelaskan inti dari
Ilmu Alamiah, namun beliau kurang memperhatikan step-step dalam mengkaji Ilmu
Alamiah.
Sedangkan H. W. Fowler berpendapat bahwa Ilmu Alamiah atau
biasa disebut IPA yaitu ilmu yang sistimatis dan dirumuskan, yang berhubungan
dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama
atas pengamatan dan induksi, yang berarti bahwa Ilmu Alamiah perlu
dikaji pula dengan cara sistematis, atau dengan cara ilmu pasti, sehingga dapat
menyimpulkan suatu konsep secara sistematis, dan terperinci
Selanjutnya H. Abau Ahmadi dan A. Supatmo
menyatakan Ilmu Alamiah atau sering disebut IPA yaitu
suatu pengetahuan teori yang diperoleh/disusun dengan cara yang
khas- khusus, yaitu melakukan observasi eksperimentasi,
penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi
dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang
lain
Jelaskan tentang alam pikiran
manusia dan bagaimana prosesnya
Sejak lahirnya di muka bumi ini, manusia bersentuhan dengan
alam. Persentuhan dengan alam menimbulkan pengalaman. Alam memberikan
rangsangan kepada manusia melalui pancaindera. Jadi, pancaindera merupakan alat
komunikasi antara alam dengan manusia yang membuahkan
pengalaman. Pengalaman itu saat demi saat bertambah, karena manusia ingin
mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang hakiki; apa, bagaimana, dan mengapa,
baik atas kehadirannya di dunia ini, maupun atas segala benda yang telah
mengadakan kontak dengan dirinya.
Perkembangan pola pikir manusia ini dari zaman
ke zaman terus berubah bahkan bertambah, karena dipengaruhi oleh beberapa
faktor, di antaranya
Ilmu Pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu. Perasaan ini
merupakan salah satu ciri khas manusia. Rasa ingin tahu itu berkembang, baik
tentang dirinya sendiri maupun benda-benda disekitar dan rasa yang seperti itu
tidak dimiliki oleh makhluk hidup yang lainnya. Rasa ingin tahu mendorong
manusia untuk melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mencari jawaban
atas berbagai persoalan yang muncul di dalam pikirannya.
Mitos adalah suatu pengetahuan berdasarkan penghayatan
digabungkan dengan pengalaman dan didasarkan dengan kepercayaan. Dalam istilah
lain disebutkan bahwa mitos adalah pengetahuan baru yang merupakan kombinasi
antara pengalaman-pengalaman dan kepercayaan.
Mitos merupakan tahap kedua dari perkembangan pola pikir
manusia. Karena manusia juga berusaha memenuhi kebeutuhan non fisik atau
kebutuhan alam pikirannya. Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat
terpuaskan hanya atas dasar pengamatan maupun pengalamannya. Untuk itulah,
manusia mereka-reka sendiri jawaban atas keingintahuannya itu.
Untuk dapat berfikir membutuhkan beberapa
komponen, diantaranya:
1.Fakta, manusia membutuhkan fakta yang
akan dijadikan objek berfikirnya.
2.Indera, untuk dapat menyerap
fakta-fakta yang akan dipikirkan. Seperti mata untuk dapat melihat,
meraba, pendengaran, dan indera yang lainnya.
3.Otak, merupakan organ yang berfungsi
untuk menterjemahkan setiap fakta yang diserap.
4.Informasi Sebelumnya, tanpa informasi
manusia tidak dapat untuk memahami fakta yang sedang dihadapinya.
Adapun perkembangan alam pikiran manusia sampai dengan
kelahiran Ilmu Pengetahuan Alam sebagai ilmu yang mantap melalui 4 tahap,
yaitu:
1. Tahap mitos.
2. Tahap penalaran.
3. Tahap pengalaman dari percobaan.
4. Tahap metode keilmuan.
Mitos, Penalaran, Cara
Memperoleh Ilmu Pengetahuan
Mitos adalah suatu pengetahuan berdasarkan penghayatan
digabungkan dengan pengalaman dan didasarkan dengan kepercayaan. Dalam istilah
lain disebutkan bahwa mitos adalah pengetahuan baru yang merupakan kombinasi
antara pengalaman-pengalaman dan kepercayaan.
Mitos itu timbul disebabkan antara lain karena keterbatasan
alat indera manusia misalnya:
1. Alat Penglihatan
Banyak benda-benda yang bergerak begitu cepat sehingga tak
tampak jelas oleh mata. Mata tidak dapat membedakan benda-benda. Demikian juga
jika benda yang dilihat terlalu jauh, maka tak mampu melihatnya.
2. Alat Pendengaran
Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang mempunyai
frekuensi dari 30 sampai 30.000 perdetik. Getaran di bawah 30 atau di atas
30.000 perdetik tak terdengar.
3. Alat Pencium dan Pengecap
Bau dan rasa tidak dapat memastikan benda yang dicecap
maupun diciumnya manusia hanya bisa membedakan 4 jenis masa yaitu rasa
manis,masam ,asin dan pahit. Bau seperti parfum dan bau-bauan yang lain dapat
dikenal oleh hidung kita bila konsentrasi di udara lebih dari sepersepuluh juta
bagian. Melalui bau, manusia dapat membedakan satu benda dengan benda yang lain
namun tidak semua orang bisa melakukannya.
4. Alat Perasa
Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau
dingin namun sangat relative sehingga tidak bisa dipakai sebagai alat observasi
yang tepat.
Alat-alat indera tersebut yang sudah dijelaskan di atas
sangat berbeda satu sama lain. diantaranya seperti ada yang sangat tajam dalam
penglihatannya dan ada pula yang tidak. Dalam penciumannya, ada yang kuat dan
ada yang lemah. Akibat dari keterbatasan alat indera inilah kemungkinan salah
informasi itu cukup besar. Jadi, mitos itu dapat diterima oleh masyarakat pada
masa itu karena:
- Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan
karena keterbatasan penginderaan baik secara langsung, maupun dengan alat.
- Keterbatasan penalaran manusia
- Hasrat ingin tahunya terpenuhi
Menurut Auguste comte (1798-1857),dalam sejarah
perkembangan jiwa manusia, baik sebagai individu maupun sebagai keseluruhan,
berlangsung tiga tahap:
1. Tahap Teologi atau Fiktif
Pada tahap teologi atau fiktif manusia berusaha untuk
mencaari atau menemukan sebab yang pertama dan tujuan yang terakhir dari segala
sesuatu,dan selalu dihubungkan dengan kekuatan ghaib. Gejala alam yang menarik
perhatiannya selalu diletakkan dalam kaitannya dengan sumber yang mutlak.
Mempunyai anggapan bahwa setiap gejala dan peristiwa dikuasi dan diatur oleh
para dewa atau kekuatan ghaib lainnya.
2. Tahap Filsafat atau Metafisik atau
Abstrak
Tahap metafisika atau abstrak merupakan tahap dimana
manusia masih tetap mencari sebab utama dan tujuan akhir, tetapi manusia tidak
lagi menyadarkan kepada kepercayan akan adanya kekuatan ghaib , melainkan
kepada akalnya sendiri,akal yang telah mampu melakukan abstraktasi guna
menemukan hakikat segala sesuatu.
3. Tahap Positif
Tahap positif merupakan tahap dimana manusia telah mampu
berfikir secara positif atau riel,atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya
yang dikembangkan secara positif , melalui pengamatan , percobaan dan
perbandingan.
Penalaran terbagi menjadi dua yaitu :
1. Penalaran
Deduktif yaitu cara berpikir yang bertolak dari pernyataan yang
bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dan menggunakan
pola berpikir silogisme.
2.Penalaran
Induktif yaitu cara berpikir yang bertolak dari pernyataan yang
bersifat khusus untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dan terkait
dengan pengetahuan empirisme.
- Cara Memperoleh Ilmu Pengetahuan
Menurut Charles Price ada 4 macam cara untuk memperoleh
pengetahuan yaitu:
- Percaya
Seseorang akan mendapat pengatahuan karena ia percaya pada hal tersebut adalah
benar.
- Wibawa
Sesuatu akan dianggap benar,apa bila seseorang yang berwibawa menyatakan benar
- Apriori
Merupakan suatu keyakinan/pendirian/anggapan sebelum mengetahuai (melihat,
mendengar, menyelidiki) keadaan tertentu.
- Metode Ilmiah
Sesuatu dianggap ilmiah apa bila memiliki patokan yang merupakan rambu-rambu
untuk menentukan benar atau salah.
Ilmu pengetahuan dianggap Alamiah apabila memenuhi 4 syarat
yaitu:
· Objektif
Pengetahuan itu sesuai dengan Objek
· Metodik
Pengetahuan itu diperoleh dengan cara2 tertentu dan terkontrol
·
Sistematis
Pengetahuan ilmiah itu tersusundalam suatu system, tidak berdiri sendiri satu
sama lain saling berkaitan ,saling menjelaskan,sehingga keseluruhan menjadi
kesatuan yg utuh.
· Berlaku
Umum/Universal
Pengetahuan tidak hanya diamati hanya oleh seseorang atau oleh beberapa orang
saja ,tapi semua org dengan eksperimentasi yg sama akan menghasilkan sesuatu yg
sama atau konsisten.
Ada 2 pokok untuk memperoleh pengetahuan yaitu:
1.Empiris
Yaitu pengetahuan yg disusun berdasarkan pada pengalaman, paham yg dikembangkan
disebut Empiris. Bagi kaum rasionalis berpendapat pengetahuan manusia diperoleh
melalui penalaran rasional yg abstrak,namun diperoleh melalui pengalaman yg
kongkrit.
2.Rasionalisme
Yaitu suatu cara yg didasarkan pada suatu rasio. Padanganya menyatakan rasio
merupakan sumber dan pangkal dari segala pengertian hanya rasio sajalah yg
dapat membawa orang kepada kebenaran dan dapat memberi petunjuk dalam segala
jalan pikiran.
Sifat unik
manusia
1. Homo Socius
Manusia memiliki kemampuan untuk hidup bersosialisasi
dengan sesama manusia ataupun makhluk hidup lainnya. Dilengkapi dengan sifat
yang membawa mereka pada suatu bentuk permusyawaratan, karena pada dasarnya
manusia memiliki keterbatasan dalam berpikir. Sehingga hal ini membedakan
dengan makhluk hidup lainnya seperti binatang yang hidup secara berkelompok.
2. Homo Languens
Manusia dilengkapi dengan kemapuan untuk berbahasa.
kemampuan ini digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi kepada satu
sama lain. Untuk dapat saling mengerti terhadap sesama manusia dalam berkomunikasi
maka manusia memiliki kemampuan berbahasa. setiap peradaban manusia cenderung
memiliki kemampuan dan jenis bahasa yang berbeda-beda.
3. Homo Sapiens
Manusia memiliki akal dan pikiran yang digunakan untuk
memikirkan sesuatu yang baik dan buruk. sehingga dalam mepertimbangkan hal yang
akan dilakukannya manusia dapat merencanakan masa depan dengan pertimbangan
masa lalu.
4. Homo Faber
Manusia memiliki kemampuan untuk membuat dan menggunakan
sesuatu demi memenuhi kebutuhan primer dan sekunder manusia itu sendiri. hal
ini juga disebabkan oleh keterbatasan manusia dalam emnggunakan alat indranya.
sehingga untuk menutupi kekurangannya itu dia membuata sesuatu yang membantunya
dalm kehidupan sehari-hari.
5. Homo Religius
Manusia menyadari akan adanya suatu bentuk kekuasaan dan
kekuatan yang lebih besar dari tenaga ataupun kemapuan manusia. sehingga hal
ini mendorong manusia untuk meyakini atau menyembah sesuatu yang dianggapnya
berhubungan dengan hal gaib yang dimaksud berkehendak dikemudian hari.
6. Homo Aeconomicus
Seiring dengan berguliranya era dan zaman membuat kehidupan
manusia diwarnai dengan perkembangan ekonomi yang semakin modern. Menjadi salah
satu bukti bahwa teori ekonomi yang dahulu dianut oleh manusia dahulu, bahwa
mengorbankan sesuatu sekecil mungikn untuk suatu keuntungan yang besar.
sehingga mamapu mengenalkan manusia akan arti sebuah keuntungan dan
kerugian
Cerita
Yang Sebenarnya, Legenda, Dan Cerita Rakyat
1. Cerita Yang Sebenarnya
Manusia berusaha dengan sungguh-sungguh dan dengan
imajinasinya menerangkan gejala alam yang ada. Namun, disebabkan oleh
keterbatasan manusia dalam menjelaskan hal tersebut sehingga cenderung
diidentikan dengan seorang dea/dewi, tokoh misteri serta sesuatu yang berbau
mistis. Pengetahuan yang diperoleh bersifat subyektif.
2. Legenda
Legenda (bahasa Latin: legere) adalah cerita prosa rakyat
yang dianggap oleh yang mempunyai cerita sebagai sesuatu yang benar-benar
terjadi. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai “sejarah”
kolektif (folk history). Walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah tersebut
telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya
3. Cerita Rakyat
Cerita rakyat adalah sebagian kekayaan budaya dan
sejarah yang dimiliki Bangsa Indonesia. Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan
tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh
yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang,
manusia maupun dewa. Fungsi Cerita rakyat selain sebagai hiburan juga bisa
dijadikan suri tauladan terutama cerita rakyat yang mengandung pesan-pesan
pendidikan moral.
Contohnya :
· Malin Kundang
· Si Pitung
· Timun Mas