Senin, 27 Januari 2020

#SIP Design Aplikasi

Edit Posted by with No comments
DESIGN APLIKASI

A.    Latar Belakang
1.      Alasan
Aplikasi konseling adalah aplikasi dimana individu dapat melakukan konseling dengan aman dan rahasia, dimana individu tersebut tidak perlu merasa takut akan tersebarnya apa yang telah disampaikan. Seiring berkembangnya zaman saat ini banyak anak-anak, remaja, bahkan individu dewasa pun memiliki sosial media. Sehingga individu tersebut lebih cenderung mengekspresikan perasaannya melalui sosial media masing-masing. Individu tersebut menjadi mudah untuk membully individu lain, mudah marah-marah dan memaki di media sosial. Tak banyak yang terkena dampaknya. Seperti menjadi pemurung dan mengalami depresi.
Aplikasi konseling ini dibuat sebagai wadah untuk individu yang ingin bercerita menjadi lebih mudah dan tidak perlu malu karena dianggap ‘stress’ apabila menemui psikolog. Di aplikasi ini juga kerahasiaan data individu akan terjamin. Bagi kalian yang ingin konseling tidak perlu repot-repot mengatur jadwal dan datang menemui psikolog ataupun konselor. Cukup membuka aplikasi dan ikuti aturannya
2.      Teori Psikologi Konseling
Kata konseling (counseling) berasal dari kata counsel yang diambil dari bahasa latin yaitu counselium, artinya ”bersama” atau ”bicara bersama”. Pengertian ”berbicara bersama-sama” dalam hal ini adalah pembicaraan antara konselor (counselor) dengan seseorang atau beberapa klien (Counselee). Dengan demikian counselium berarti, ”people coming together to again an understanding of problem that beset them were evident”, yang ditulis oleh Baruth dan Robinson (1987:2) dalam bukunya An Introduction to The Counseling Profession. Sedangkan, psikologi konseling merupakan suatu kegiatan yang dibangun melalui adanya interaksi antara klien dengan psikolog / konselor untuk mengidentifikasi persepsi, kebutuhan, nilai, perasaan, pengalaman, harapan, serta masalah yang dihadapi klien. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memecahkan masalah-masalah psikologis klien dengan menyadarkan klien akan akar masalah yang sebenarnya dihadapi hingga akhirnya klien dapat menemukan sendiri solusi dari masalah yang dihadapinya.


B.     Flowcart



C.     Design interface

1.      Tampilan saat membuka aplikasi




2.      Tampilan log in ketika telah memiliki akun




3.      Tampilan daftar data diri ketika pertama kali akan membuat akun




4.      Tampilan profil/menu yang berisikan konsultasi (untuk memulai chat) dan info (informasi akun)


5.      Tampilan chat 



DAFTAR PUSTAKA

Djamarah Syaiful Bahri (2008). Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta












Rabu, 06 November 2019

#SIP Lingkup Data

Edit Posted by with No comments

Lingkup data


1.      Hirarki Data
Menurut Kadir (2004), secara tradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hierartki yang terdiri atas elemen data, yaitu rekaman (record) dan berkas (file). Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna.Rekaman adalah gabubngan sejumlah elemen data yang saling terkait. Berkas adalah himpunan seluruh rekaman ang bertipe sama membentuk sebuah berkas
2.      Penyimpanan Sekunder
Menurut Hall J (2007) Penyimpanan sekunder meliputi peralatan yang digunakan untuk menyimpan dan menelusuri peranti lunak sistem, aplikasi peranti lunak, dan data dimedia magnetis atau optic
Menurut Pratita D dan Yulia D (2014) Penyimpanan sekunder adalah piringan optic yang terdiri dari laser disk, compack disk termasuk WORM dan rewriteable disk dan digital video
3.      SASD(Penyimpanan berurutan)
Proses penyimpanan pada SASD terbilang cukup lambat karena untuk mencari data tertentu harus selalu dimulai dari awal. Contoh, magnetic tape. Penyimpanan ini sudah jarang dipakai, tetapi seringkali dipakai untuj backup, karena murah dan kapasitasnya yang besar (Sulianta, 2008)
4.      DASD (Penyimpanan akses Langsung
Menurut Sulianata (2008) proses penyimpanan ini jauh lebih cepat dibanding dengan SASD, karena untuk mengambil sebuah data tertentu tidak perlu dicari dari awal berurutan



Pemrosesan Data

1.      Pemrosesan Batch
Menurut Firmansyah, Didin F dan Andriyanto (2019) Proses batch merupakan metode pemrosesan data dengan proses updatating (pemutahiran) dilakukan secara periodic dalam jangka waktu tertentu
Menurut Wiajaya W (20019) Prosesing merupakan kebalikan dari interactive processing. Dalam batch prosessing program akan mengambil suatu set data sebagai input, memproses nya, dan memberikan satu set data tertentu sebagai output tanpa intervensi manual dari user.
Menurut Hall J (2007) Pemrosesan batch adalah sekelompok transaksi yang serupa (misalnya pesanan penjualan) yang di akumulasi sepanjang waktu dan kemudian di proses bersama-sama

2.      Pemrosesan Online
Menurut Firmansyah, Didin F dan Andriyanto (2019) Pemrosesan online merupakan metode pemrosesan data dengan updating secara langsung segera setelah trasaksi terjadi

3.      Sistem Real Time
Menurut Hall J (2007) Sistem real time merupakan proses transaksi secara individual pada saat peristiwa ekonomi muncul. Sistem ini menangani sejumlah besar transaksi setiap hari dapat menciptakan ketidak efisienan operasional.


DAFTAR PUSTAKA

Hall, J. (2007). Sistem informasi akutansi. Jakarta: Salemba empat

Firmansyah, Didin, F & Andriyanto. (2019). Manajemen bank. Yogyakarta: Qiara media

Wijaya, W. (2019). Teknologi big data sistem canggih dibalik google yahoo, facebook, IBM. Bandung: Nilacakra

Sulianta, F. (2008). Komputer forensik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Yulia, D & Pratita, D. (2014). Bahan ajar Sistem informasi manajemen. Yogyakarta: Deepbublish





#SIP Evolusi Sistem Informasi

Edit Posted by with No comments

Evolusi sistem informasi


1.      Fokus data (SIA / EDP)
Menurut Yulia (2014) Selama paruh pertama abad 20 perusahaan pada umumnya mengabaikan kebutuhan informasi pada manajer. Pada fase ini penggunaan komputer hanya terbatas pada aplikasi akuntansi.
Menurut Umar H (2005) SIA merupakan aplikasi yang menggunakan komputer yang hanya bersifat pengolahan data perusahaan secara sederhana, dimana informasi untuk manajemen masih merupakan produk sampingan
Menurut Soesilo (2000) Selama paruh waktu abad 20, saat purched cart dan key driven bookkeeping machenes berada pada masa jayanya, perusahan-perusahan umum nya mengabaikan kebutuhan informasi para manajer. Rakter ini diteruskan hingga komputer generasi pertama yang terbatas untuk aplikasi akutansi dengan nama pengolahan data elektronik

2.      Fokus Informasi (SIM)
Menurut Suryana D (2012) SIM adalah suatu sumber daya organisasi nasional. SIM dimaksudkan untuk menyediakan informasi pemecahan masalah bagi sekelompok manajer secara umum. SIM dapat digunakan sebagai suatu sistem penghasil informasi yang mendukung sekelompok manajer yang mewakili suatu unit organisasi seperti suatu tingkat manajemen atau suatu bidang fungsional
Menurut Umar H (2005) SIM merupakan suatu sumber daya organisasi yang menyediakan informasi pemecahan masalah bagi sekelompok manajer secara umum yang mewakili suatu unit organisasi seperti suatu tingkat manajemen atau suatu area fungsional
Menurut Soesilo (2000) Focus informasi (SIM) merupakan konsep yang menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen

3.      Fokus pada pendukung keputusan (SPK)
Menurut Soesilo (2000) Fokus pada pendukung keputusan (SPK) adalah sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah terentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat oleh manajer

4.      Fokus pada komunikasi (Otomatisasi kantor)
Menurut Suryana D (2012) Otomatisasi kantor adalah aplikasi komputer yang dapat memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktifitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui pengunaan alat-alat elektronik. Otomatisasi kantor telah berkembang meliputi beragam aplikasi konferensi jarak jauh voice mail, surat elektronik, elektronik calandering, dan desktop publishing
Menurut Yulia (2014) otomatisasi kantor merupakan focus yang perhatiannya difokuskan pada otomatisasi kantor yang memudahkan komunikasi dan meningkatkan produkitifitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui pengunaan alat-alat elektronik
Menurut Umar H (2005) Otomatisasi kantor merupakan aplikasi komputer yang memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik.
Menurut Soesilo (2000) Fokus pada Komunikasi (otomatisasi kantor) merupakan berbagai aplikasi komputer untuk automasi (office automation/OA) telah berkembang pesat antara lain meliputi, konferensi jarak jauh, surat elektronik, kalender elektronik dll

5.      Fokus konsultasi (Sistem pakar)
Menurut Suryana D (2012) Sistem pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai seorang specialist dalam suatu bidang. Misalnya, sistem pakar dapat menyediakan bagai seorang manajer sebagian bantuan yang sama seperti yang diberikan oleh seorang konsultan manajemen.
Menurut Yulia (2014) Fokus ini merupakan program yang dibuat untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia.
Menurut Firmansyah, Didin F dan Andriyanto (2019) Sistem pakar merupakan program komputer yang mewakili pengetahuan dari pakar manusia
Menurut Soesilo (2000) Fokus konsultasi (sistem pakar) merupakan sistem yang menerapkan kecerdasaan buatan (artificial intelegence/AI) yang telah semakin banyak diperhatikan


DAFTAR PUSTAKA

Soesilo, D. (2000). Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan di Indonesia. Departemen explorasi laut dan perikanan, Republik Indonesia


Umar, H. (2005). Evolusi kinerja perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia pustaka utama

Suryana, D. (2012). Sistem teknologi informasi. Jakarta: Createspace independent publishing platform

Yulia, D & Pratita, D. (2014). Bahan ajar Sistem informasi manajemen. Yogyakarta: Deepbublish




#SIP Sistem Informasi Berbasis Komputer

Edit Posted by with No comments

Pengertian Sistem Informasi Berbasis Komputer



Laudon dan Laudon (2008) Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah Informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi
Menurut Brigida (2012) CBIS atau Computer Base Information System, mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi, meskipun secara teoritis, penerapan sebuah sistem informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya, namun pada prakteknya dengan data dan kebutuhan informasi yang begitu kompleks maka peran teknologi komputer begitu dibutuhkan, peran komputer inilah yang dikenal dengan istilah “computer based” karena digunakan untuk mengolah informasi dalam sebuah sistem maka disebut “Computer Base Information System” atau sistem informasi berbasis computer. Sedangkan menurut Yulia (2014) menyatakan bahwa sistem informasi komputer adalah sejumlah kemampuan jauh diatas nonkomputer. Dan, kemampuan ini telah merevolusikan proses manajamen yang menggunakan informasi yang di hasilkan oleh sistem yang telah ada.
Selanjutnya Laudon dan Laudon (2007) menyatakan kembali mengenai sistem informasi berbasis komputer adalah sistem informasi yang digunakan untuk pemrosesan dan penyebaran informasi yang mengandalkan peranti keras dan lunak komputer. Umar H (2005) Sistem infromasi berbasis komputer (Computer Base Information System- CBIS) merupakan suatu pilihan terbaik dalam pengolahan data, khusus nya untuk dibidang bisnis. Suatu model CBIS sebenarnya mengacu pada evolusi pada sistem informasi yang berbasiskan komputer yang tahapan nya memperlihatkan perkembangan kemajuan teknologi sistem informasi sekaligus pemanfaatanya oleh orang-orang yang berkepentingan dalam perusahaan

DAFTAR PUSTAKA

Umar, H. (2005). Evolusi kinerja perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia pustaka utama 

Laudon, J.P., Laudon, K.C. (2008). Sistem informasi manajemen edisi 10. Jakarta: Salemba Empat

Laudon, J.P., Laudon, K.C. (2007). Sistem informasi manajemen mengelola perusahaan digital. Jakarta: Salemba Empat

Yulia, D & Pratita, D. (2014). Bahan ajar Sistem informasi manajemen. Yogyakarta: Deepbublish



Kamis, 10 Oktober 2019

#SIP Aristektur Komputer dan Sistem Kognisi Manusia

Edit Posted by with No comments

Aristektur Komputer dan Sistem Kognisi Manusia



1.      Uraikan detail arsitektur komputer dan sistem kognisi manusia secara terpisah

Arsitektur komputer
Menurut Suryadi (1994) arsitektur komputer adalah desain komputer yang meliputi set instruksi, komponen hardware, dan organisasi atau susunan sistemnya.
Syafrizal (2005) menyatakan bahwa arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer.
Menurut Alfatta (2007) arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.
Arsitektur komputer (Syani, 2012) adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya).
Sedangkan menurut Sora (2014) mengatakan bahwa arsitektur komputer adalah dapat dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus sebagai suatu seni mengenai cara interkoneksi antara berbagai komponen perangkat keras atau hardware untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang dapat memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan juga target biayanya.
Berdasarkan uraian diatas, arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian hardware yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah arsitektur von Neumann, CISC, RISC, blue Gene, dll. Arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponenkomponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya

            Sistem kognisi manusia
Dewanto  (2007) menyatakan bahwa kognisi manusia adalah suatu kegiatan fikiran, saat seseorang sadar akan objek suatu pemikiran atau persepsi.
Menurut Wade dan Tavris (2008) sistem kognisi manusia adalah hal yang berlangsung di pikiran seseorang. Bagaimana seseorang berpikir, mengingat, memahami bahasa, memecahkan masalah, menjelaskan berbagai pengalaman, memperoleh sejumlah standar moral, dan membentuk keyakinan.
Sedangkan menurut Abdulkarim (2008) struktur kognitif adalah keseluruhan pengetahuan yang dapat dijadikan landasan untuk memahami dan manfsirkan dunia dan kejadian-kejadian. Sedangkan manusia (Abdulkarim, 2005), secara kodrati merupakan makhluk monodualistis, artinya selain sebagai makhluk individu, manusia juga berperan sebagai makhluk sosial. Dari definisi diatas, dapat dikatakan bahwa struktur kognitif manusia adalah keseluruhan pengetahuan dari makhluk monodualistis untuk memahami apa yang terjadi di dunia ini.
Sarwono (dalam Pasya, 2017) kognisi bagian/elemen dari jiwa manusia yang mengolah informasi, pengetahuan, pengalaman, dorongan, perasaan, dan sebagainya, baik yang datang dari luar maupun dari dalam diri sendiri sehingga terjadi simpulan-simpulan yang selanjutnya menghasilkan perilaku
Menurut Paivio (dalam Mariana, Zulkifli dan Sari, 2011) sistem kognitif manusia terdiri dari dua sub sistem: sistem verbal dan sistem gambar (visual). Kata dan kalimat biasanya hanya diproses dalam sistem verbal (kecuali untuk materi yang bersifat konkrit), sedangkan gambar diproses melalui sistem gambar maupun sistem verbal
Berdasarkan uraian diatas, kognisi merupakan kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagi kecerdasan atau inteligensi. Bidang ilmu yang mempelajari kognisi beragam, di antaranya adalah psikologi, filsafat, komunikasi,  neorosains, serta kecerdasan buatan.
Kognisi manusia adalah unsur yang saling berhubungan antara satu sama lain yang saling berakomodir atau saling melengkapi antara fungsi-fungsi, skema. Seperti bagian otak yang mengakomodir unsur bagian-bagian tubuh yang menjadikan suatu sistem yang kompleks.

2.      Jelaskan sesuai pemahaman anda apa keterkaitan arsitektur computer 
dan sistem kognisi manusia
Komputer dan kognisi memiliki persamaan dalam hal memproses informasi. Jika dikaitkan dengan arsitektur komputer yang memiliki pengertian sebagai konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer, maka kognisi manusialah yang turut berperan penting dalam pembuatannya.
Manusia yang menciptakan komputer dengan sistem yang menyerupai kognisi manusia dengan maksud mempermudah manusia dalam pekerjaannya. Karena manusia memiliki otak yang melakukan proses memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan, berbahasa yang disebut sebagai kognisi. Hal ini juga behubungan dengan kognitif manusia dalam mengingat informasi.

DAFTAR PUSTAKA


Abdulkarim, A. (2005). Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta: Grafindo Media Pratama.

Abdulkarim, A. (2008). Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta: Grafindo Media Pratama.

Alfatta, H. (2007). Analisis dan Perancangan Informasi. Yogyakarta: Andi Offset

Dewanto, Dr.George. Dkk. 2007. Panduan Praktis Diagnosis dan Tata Laksana Penyakit Saraf. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Mariana, M., Zulkifli, Z., & Sari, E. (2011). Peningkatan keterampilan berpikir kritis sebagai pembentuk karakter calon guru biologi pada 3 varian multimedia yang berbeda. In Prosiding Seminar Biologi. 8, 1

Pasya, G. (2017). Penanganan konflik lingkungan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Syani, M. (2012).  Arsitektur komputer. Diakses pada 4 Oktober 2019, dari http://www.academia.edu/6504965/Pengertian_dan_Tujuan_ARSITEKTUR_KOMPUTER.

Syafrizal, M. (2005). Pengantar jaringan komputer. Yogyakarta: Andi Offset.

Sora. (2014). Pengertian Arsitektur Komputer Secara Lebih Jelas. Diakses pada 4 Oktober 2019, dari http://www.pengertianku.net/2014/12/pengertian-arsitektur-komputer-secara-lebih-jelas.html

Wade, C. & Tavris, C. (2008). Psikologi jilid 1, edisi 9. Jakarta: Erlangga.



#SIP Sistem Informasi Psikologi

Edit Posted by with No comments


Sistem Informasi Psikologi



1.      Pengertian sistem
Marimin, Tanjung dan Prabowo (2006) mengemukakan bahwa sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks.
Menurut Gaol (2008) sistem adalah hubungan satu unit dengan unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Jogiyanto (dalam Yakub, 2012) terdapat dua kelompok pendekatan sistem di dalam mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan pada prosedur dan pendekatan pada komponen/elemen.
Sedangkan Antonio dan Safriadi (2012) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Sistem menurut Indrajit (dalam Hutahean, 2014) mengemukakan bahwa sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
Pernyataan tersebut juga sejalan dengan pendapat Sitohang (2018) sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedurnya yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Berdasarkan uraian diatas, sistem adalah komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.

2.      Pengertian informasi
Sutanta (2004) menyatakan bahwa informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang. Untuk memperoleh informasi, diperlukan adanya data yang akan diolah dan unit pengolah
Menurut Amsyah (2005) informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, dimanipulasi, sesuai dengan keperluan tertentu.
Pernyataan tersebut juga sejalan dengan pendapat Kusrini & Koniyo (2007) bahwa  informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.
Sedangkan menurut Hutahaean (2014) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penrimanya. Sedangkan menurut Gordan B. Davis (dalam Hutahaean, 2014) informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan dating.
Sitohang (2018) informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk  yang  lebih  berguna bagi  yang  menerima.
Berdasarkan uraian diatas, informasi adalah hasil pengolahan data yang diolah dengan cara tertentu lalu diinterpretasikan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

3.      Pengertian psikologi
Menurut Muhibbinsyah (2001) psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan dan lain sebagainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
Wilhem Wundt (dalam Effendi, 2006) menyatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari atau menyelidiki pengalaman yang timbul dalam diri manusia, seperti pengalaman pengindraan, merasakan sesuatu, befikir, berkehendak, dan bukan memepelajari pengalaman yang di luar diri manusia, karena pengalaman yang demikian menjadi objek kajian ilmu pengetahuanalam.
Pernyataan tersebut juga sejalan dengan pendapat psikologi menurut Wade & Travis (2007) psikologi adalah disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku & berbagai proses mental serta bagaimana perilaku & berbagai proses mental itu dipengaruhi oleh kondisi mental organisme & dari lingkungan eksternal.
Basuki (2008), bahwa psikologi itu adalah ilmu pengetahuan ilmiah yang mempelajari perilaku, sebagai menifestasi dari kesadaran proses mental, aktivitas motorik, kognitif, & emosional. Sedangkan menurut King (2014) psikologi adalah kajian ilmiah mengenai perilaku dan proses-proses mental.
Berdasarkan uraian diatas, psikologi adalah lmu yang mempelajari perilaku manusia baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat secara langsung.


4.      Pengertian sistem informasi psikologi
Sistem informasi psikologi adalah suatu sistem atau tata cara yang merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data mengenai perilaku terlihat maupun tidak terlihat secara langsung serta proses mental yang terjadi pada manusia sehingga data tersebut dapat diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu seperti tujuan penelitian.
Contoh nyata dari pengaplikasian SIP dalam kehidupan adalah penggunaan teknologi dalam pengambilan data tes psikologi, dalam hal ini umumnya komputer (komputerisasi alat tes psikologi)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Fatta, H. (2007). Analisis & perancangan sistem informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan & organisasi modern. Yogyakarta: C. V ANDI OFFSET

Amsyah, Z. (2005). Manajemen sistem informasi. Jakarta: Gramedia pustaka utama

Antonio, H., & Safriadi, N. (2012). Rancang bangun sistem informasi administrasi informatika (SI-ADIF). Jurnal of ELKHA. 4 (2), 12-15

Basuki, H. (2008). Psikologi Umum Seri Diklat Kuliah. Jakarta; Universitas         Gunadarma.

Carole Wade & Carol. (2007). Tavris psikologi edisi kesembilan jilid 1. Jakarta: Erlangga

Effendi, H. L. M. (2006). Psikologidakwah. Jakarta: Kencana.

Gaol, J.L. (2008). Sistem informasi manajemen. Jakarta : PT Gramedia

Hutahaean, J. (2014). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: DEEPUBLISH

King, L. A. (2014). Psikologi umum sebuah pandangan apresiatif. Jakarta: Salemba Humanika.

Kusrini, S., & Koniyo, A. (2007). Tuntutan praktis membangun sistem informasi akutansi dengan visual basic dan Microsoft SQL server. Yogyakarta: C.V ANDI

Marimin., Tanjung, H., & Prabowo, H. (2006). Sistem informasi manajemen sumber daya manusia. Bogor: Grasindo

Muhibbinsyah. (2001). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sitohang, T. H. (2018). Sistem informasi pengagendaan surat berbasis web pada pengadilan tinggi Medan. Journal of informatic pelita nusantara. 3 (1), 6-9

Suryadi, HS. (1994). Pengantar arsitektur computer (Seri diktat). Jakarta: Gunadarma

Sutanta Edhy. (2004). Sistem basis data. Yogyakarta: GRAHA ILMU

Yakub. (2012). Pengantar sistem informasi. Yogyakarta: GRAHA ILMU.