Planetarium
adalah tempat yang paling pas untuk menikmati taburan bintang, kilasan meteor,
planet, satelit dan titik-titik rasi bintang yang mungkin selama ini telah dikenal
nama-namanya. Siapapun yang berkunjung ke dalamnya akan merasa senang
karena pengunjung akan dibawa ke suasana langit lepas di malam hari, sebuah
suasana yang amat langka untuk dinikmati oleh warga sebuah kota
metropolitan.
Memang
terkadang di sela-sela pertunjukan sering terdengar suara anak menangis karena
mungkin takut gelap, namun begitu sampai pada bagian pertunjukan
bintang-bintang yang bertaburan di seluruh penjuru langit Planetarium, biasanya
tangis anak-anak akan berhenti dan mulai dapat menikmati suasana.
Selain
teater bintang, Planetarium dan Observatorium Jakarta memiliki Ruang Pameran
dan tempat untuk peneropongan benda langit yang disebut dengan
Observatorium. Tempat peneropongan ini digunakaan untuk melakukan
pengamatan benda-benda langit secara langsung melalui teleskop. Hasil observasi
atau pengamatan melalui teleskop ini dapat memberikan informasi tentang
benda-benda atau fenomena langit yang masih bisa diamati di kota Jakarta.
Planetarium
dan Observatorium Jakarta memiliki 3 tempat peneropongan yang digunakan untuk
observasi visual dan fotografi matahari, bulan, planet, komet, gugus
bintang, dan lain-lain. Selain itu juga memiliki beberapa teleskop portable
yang dapat dibawa berpindah-pindah.
Kegiatan
peneropongan ini diadakan pada bulan-bulan tertentu pada malam hari dan tidak
dikenakan biaya. Tidak menutup kemungkinan kegiatan ini dilaksanakan di luar
jadwal yang sudah ada., karena adanya peristiwa astronomi yang menarik
seperti gerhana bulan dan lainnya.
Pada
waktu-waktu tertentu Planetarium dan Obsrevatorium Jakarta bekerjasama dengan
Himpunan Astronomi Amatir Jakarta mengadakan peneropongan umum di lapangan
terbuka, untuk lebih memasyarakatkan astronomi sebagai ilmu pengetahuan dan
hobi yang bermanfaat. Foto-foto yang dihasilkan selain dijadikan bahan
dokumentasi juga digunakan untuk penelitian astronomi.
Planetarium dan Observatorium Jakarta, telah menyelesaikan renovasi beberapa ruangan
tertentu. Semua itu demi memanjakan pengunjung agar dengan rasa nyaman dapat
menikmati suasana baru yang lebih menyenangkan.
Beberapa
ruangan yang direnovasi itu antara lain ’ruang tunggu’ yang dulu biasa-biasa
saja, sekarang dilengkapi layar putih untuk pemutaran film yang berkaitan
dengan ilmu pengetahuan astronomi. Ruang tunggu itu disulap menjadi panggung
Theater Prosenium. Dimana penontonnya bebas mengambil tempat duduk
masing-masing.
Dari ruang
tunggu, menuju ’Lorong Astronomi’ yang beratap melengkung. Dinding kanan dan
kiri memanjang bagaikan lorong goa mempertunjukan 12 lukisan kaca berupa rasi
bintang yang umumnya sering dihubungkan dengan pernik nasib manusia.
Lainnya,
Ruang Pameran atau Museum yang dulu hanya diisi beberapa buah koleksi benda
angkasa seperti pecahan batu meteor dll, sekarang dirubah menjadi ruang pameran
yang nyaman dan menyenangkan.








